Setitik sinar memberi kenangan
Kerlap kerlip menerpa wajah malam
Berjajar vertikal membentang jalan
Namun engkaulah yang sangat bersinar
Tertunduk sipu melepas senyuman
Terpancar cahaya menerpa wajah
Kaki melangkah menapaki bebatuan
Rumput bergoyang menerpa sang rembulan
Cahaya...
Kau sembunyi di bilik pohon rindang
Kau bercermin di atas air sungai
Ranting sebagai atap pelindungmu
Akar sebagai pondasi kekuatanmu
Pantulan cahaya yang kau berikan
Merasuk darah melawan kabel tubuh
Membuka pintu awan penuh kegelapan
Kau berikan pancaran cahaya tuk meneranginya
Berkeliling mencari cela tuk memasukinya
Hingga awan menjadi terang secerah mentari pagi
Kini daku buka jendela otak
Melewati saraf merajuk dalam bayangan
Hingga daku bilang
Kaulah cahaya kalbuku
Kaulah sinar hatiku
, january ‘13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar