Selasa, 08 April 2014

Pengaduan

Aku menangis dalam sengatan sang surya
Bersama kepulan asap kendaraan mengandung bahan kimia
Menyerang kesehatan dalam diri manusia
Berpolusi tak pernah tanggung jawab terhadap tingkahnya
Hiruk piuk kota globalisasi
Sungguh tajam
Iman laksana layang-layang
Akhlak berubah dalam sekitar lingkungan
Aku berjalan ditengah-tengah
Menapaki arus kehidupan laksana roda
Berkeliling sendiri
Tanpa seorangpun menemani
Teman bagiku semua sama
Dekat kala butuh
Sudah kian menjauh
Kini sirna semua kenangan
Lupa semua ingatan
Aku ingin menjadi kurcaci
Hidup sederhana penuh dengan kasih
Kecil rupa besar hati
Tak sombong namun selalu rendah diri
Aku banyak dosa
Aku banyak salah
Aku seorang yang hina
Aku seorang yang lemah
Begitu mudah aku percaya
Bibir manis otak pahit
Mata sayup hati kalut
Topeng rupa mulai beraksi
Sahabat bagiku sudah sirna
Cinta bagiku hanya mengadung luka
Nafsu membelenggu dalam setiap tingkah
Dan kini aku ingin kembali seperti dulu
Berusaha dan selalu berdoa pada Sang Pencipta
Tuk tabah dan sabar dalam mewujudkan cita-cita


                                                                                                Surabaya, 20 februari ‘13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar